Posts

Showing posts from April, 2020

Puisi

Sebelum sudah By: AnasAhda Sebelum kau datang Dunia ku masih tenang Namun kini.. Hanya sepi sendiri Keramaian yang dulu ada Kini hanya sunyi yang terasa Diri mereka selalu was-was Hati mereka dipenuhi rasa cemas Yang semula bebas Kini terkurung bagai tahanan dalam lapas Yang semula mudah menjadi susah Hati yang semula bungah menjadi resah Pergilah.. pergi yang jauh Sudah terlalu lama kau singgah Sudah terlalu banyak yang kau ubah Sudahlah hentikan Kehadiramu tak pernah ku harapkan Kepergianmu lah yang selalu ku nantikan

Puisi

Bumi Pertiwi By : Tiya Terselinap menghantui bumi pertiwi Goyah segala pertahanan diri Menghantam keras sel tubuh ini Menumbangkan jiwa jiwa tegar Membuat hati berdebar debar Membawa ketakutan yang begitu kejam Termanifestasikan raga yang terdalam Dunia menangis merintih sakit Rakyat terluka parah dan mulai menjerit Kapan semua ini akan berakhir? Sungguh begitu melelahkan Porak poranda segala impian dunia Semua bagai bom yang meledak tiba-tiba Virus ini, kekacauan ini, tangisan ini, kekhwatiran ini Sungguh menyayat segala pilu yang ada Dan untukmu wahai.penghuni bumi pertiwi Tabahlah untuk segala cobaan ini Insya allah suatu waktu nanti Semua akan berakhir dengan cara yang baik Menerima pesan ke jagat ini

Artikel

Image
Keutamaan 10 hari pertama saat di Bulan Ramadhan By : Nafiya Bulan ramadhan jadi salah satu bulan yang paling ditunggu seluruh umat muslim di dunia. Meski kali ini agak berbeda karena adanya virus corona, jangan sampai loyo karena perubahan ini. Seperti yang diketahui, di bulan puasa ada banyak kesempatan untuk mendapatkan pahala. Di bulan Ramadhan 2020 yang penuh berkah ini, umat Muslim diwajibkan untuk menjalankan puasa selama sebulan penuh. Namun perlu diketahui, puasa di bulan Ramadhan 2020 terbagi dalam 3 fase yaitu 10 hari pertama, 10 hari kedua dan 10 hari ketiga. Sebab menjalankan puasa di 10 pertama Ramadhan akan mendapatkan curahan rahmat. Pada 10 hari pertama bulan Ramadan, Allah SWT memberikan rahmat dan limpahan pahala dari berbagai amalan yang kita lakukan selama puasa. Meski tubuh masih beradaptasi dengan puasa, namun jangan sampai kehilangan keutamaan di 10 hari pertama. Gunakan waktu kalian untuk menambah pahala dan amalan kebajikan. Dari Abu H

Puisi

Salam rindu dari do'a By : Bujang Engkau....... Selalu bersemayam dalam nada.... Tak pernah terungkap tak pernah terucap kata cinta.... Engkau kekasihkuu.... Engkaulah rahasia diantara aku dan rabbku.... Menjagamu adalah cinta... Bersamamu adalah cinta-cinta... Mencintaimu ku punya rasaa.... Dan meng iklaskanmu itu berat kurasaaa... Aku adalah aku,,, Sedang kamu adalah cintaku.... Aku bersama cinta-citaku membahagiakanmu.. Namun kamu memilih dia dan pergi meninggalkanku... Sudahlahh Rasaku mungkin tak bisa bersamamu... Namun do'aku selalu merindukanmu... Semoga kau bahagia, dengan dia pilihanmu.. Kekasihhkuu...

Cerpen

Secercah Nyata Harapan Indah By: Nafik Namanya Fani Ratnasari, ia merupakan mahasiswa semester lima di Institut Seni Indonesia Solo, meskipun ia dikenal sebagai sosok yang cuek, jutek, dan bomatnya tetapi ia meluangkan banyak waktu untuk bergelut didunia seni, tak ada waktu lenggang yang terbuang sia-sia bagi Fani, pagi sampai sore dihabiskan untuk belajar dikampus, malam hari dihabiskan untuk bekerja disalah satu kedai kopi dekat kostnya. Tergolong cewek cantik tapi tomboy dalam bertingkah laku, kulit sawo matang, rambut selalu dikucir. Namun Fani merupakan salah satu mahasiswa aktif dikampusnya, seperti mengikuti organisasi, sangat antusias dalam menjalankan tugasnya sebagai koordinator devisi sosial, selain itu ia juga mengikuti UKM teater dan pencak silat, karena ia sangat menyukai dunia seni apapun itu. Fani juga aktif dikelasnya diantara teman-temannya, kritis, serta tidak mudah puas dengan pengetahuannya. Jarum jam menunjukkan pukul 08.30 WIB, Fani bergegas berangkat ka

Puisi

Sebuah Rasa By: M. Wafa Afif. H Perkenalkan ini saya bukan aku Dengan sakit kronis rasa Karena terkena tikaman tak kasat mata Yang lalu merangkul lalu menusuk Dengan telinga menuli Mata mu memejam Dan Hati lebam-lebam Mengapa..mengapa.. Saya yang berdarah Kenapa dia yang kamu rawat dengan cinta Baiikklahh.. Tahun-tahun dengan kamu telah usang Hancur bahkan.. Kamu baik selama itu Tapi entah kenapa di mata ini.. Penghianatan selalu menjijikan Sengaja puisi ini tertulis saya.. Karena saya pernah tahu tentang rasa...

NARAHUBUNG KPI

Selamat Datang Mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam 2020 Berikut Kontak Informasi Resmi Prodi Komunikasi Penyiaran Islam Click to chat : bit.ly/jnnh29 bit.ly/prwns bit.ly/qrtyn

Artikel

Image
Sudut pandang lain dari dampak corona By: Nur Afifah A Sejak Indonesia dinyatakan Negara yang terkena dampak dari corona, banyak sekali dampak negative sehingga masyarakat mengeluh tentang tersebut. Kita seharusnya tidak melihat dampak corona dari sebagian sudut pandang. Banyak sudut pandang yang harus kita ketahui tentang corona. Apa sajakah itu? Simak dengan baik… Dengan adanya corona, manusia menjadi lebih mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dia-lah yang menciptakan virus dan Dia-lah yang menjadi obat penyembuh virus tersebut.  Selain menjaga iman kita kepada Tuhan kita juga menjaga imun agar selalu diberi kesehatan dan terhindar dari virus corona. Dampak corona juga mengingatkan bahwa menjaga kebersihan itu sangat penting. Padahal jika dipikir-pikir itu hal sepele yang sering dilupakan manusia.  Corona juga berdampak pada bumi kita. Dengan adanya corona, berbagai Negara di dunia memberlakukan lockdown atau social distancing (mengunci diri). Hal ini m

Puisi

Tuntas Tak Berbekas By : Tiya Wahyu Wulandari Malam bersekutu sendu pilu Berkelabu hingga menghitam pelukmu Meluluhlantahkan singgasana hatiku Cakrawala membungkam tanya untukku Sendiri Kian membiru peluh ini Tatkala senyum berganti pedih hati Dunia kian kelam menghantui Sejuk tak lagi mendekap diri ini Berlalulah, Pergi dan hilang arah Dekap hanya merintih resah Kian hari kian tak betah Dikau sudah lelah Tak ingin bersua dengan tabah Lepas terhempas tuntas Baskara kian tega merampas Gugur tak tersisa lagi Tak mampu dimanifestasi Cukup sampai sini

Cerpen

Telat By : Anas Ahdaningrum Matahari telah menampakkan sinarnya. Pagi itu hari pertama kuliah setelah libur panjang, bodohnya aku tak menyetel alarm tadi malam. Yah gini jadinya kesiangan. Harusnya bangun subuh malah hampir jam tujuh baru bangun. Yaudah lah langsung mandi lalu berangkat. Sesampainya di parkiran kampus aku bertemu Tino. “oyy Tino tunggu!” teriak ku dari jauh, sambil berjalan menghampirinya. “Ngapa ngos-ngosan gitu?” Tanya si Tino dengan heran. “haha, Biasa lah hobi.”  “Hobi kok kesiangan. Hobi tuh yang bermanfaat.” Sahutnya. “Yaudahlah udah terjadi. Hari ini lu ada kelas bahasa arab ga?” “Ada, sekelas mungkin.” Sambil mengingat-ingat. Jawaban si Tino kelihatan ragu-ragu sih, tapi ya yakin aja lah jam nya juga udah mepet.  “Yaudah, bareng aja!” ajakku sambil menarik tangannya. Sampai di depan kelas.  “Lu ,masuk dulu aja, gua mau ke toilet bentar.”  Sampai di kelas sih masih aman-aman aja. Sampai dosenya datang lalu bilang, “Good morning ev