FAKDA BERSUARA SEBAGAI FORUM DISKUSI ANTARA CIVITAS AKADEMIKA DAN MAHASISWA FAKULTAS DAKWAH
Salatiga, 27 Mei 2025- Senat Mahasiswa (SEMA) Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga mengadakan forum Fakda Bersuara yang diadakan di Lapangan Voli UIN Salatiga. Acara ini merupakan forum terbuka untuk menyampaikan aspirasi, berdiskusi dan bertindak bijak demi terciptanya perubahan nyata di Fakultas Dakwah.
Prof Adang Kuswaya, selaku Dekan Fakultas Dakwah memberikan sambutannya, beliau menyampaikan bahwa forum ini merupakan cerminan dari sebutan wasatiyah kampus.
“Dialog pagi ini mengusung motto kampus kita yaitu wasatiyah, salah satu valuenya adalah musyawarah. Kita akan berdiskusi mendengar beberapa aspirasi untuk kemajuan kampus tercinta. Terimakasih atas diadakannya acara ini yang diusung Senat Mahasiswa Fakultas Dakwah,” Ujarnya.
Ajik Darmawan, selaku pimpinat Senat Mahasiswa juga menyampaikan sambutannya, ia menyampaikan ucapan terimakasih dan menegaskan dialog ini untuk kemajuan Fakultas Dakwah.
“Saya mengucapkan terimakasih pihak jajaran dan terimakasih teman yang sudah hadir, Fakda Bersuara ini adalah bentuk komitmen dari senat mahasiswa untuk menjaring dan menyampaikan aspirasi, disini juga menjadikan dialog antara mahasiswa umum dan jajaran untuk memajukan Fakultas Dakwah,” Ucapnya.
Acara ini dilanjut oleh penyampaian moderator terkait permasalahan yang sudah diakumulasikan saat masa Reses dan Duduk Bareng Ormawa. Forum Fakda Bersuara menjadi tindak lanjut dan jawaban dari suara mahasiswa yang sudah disampaikan ke pihak senat beberapa waktu lalu.
Naja, anggota Senat Mahasiswa mengungkapkan diskusi ini bukan hanya menjawab namun juga sebagai penyelesaian. Semua permasalahan pasti ada skala prioritasnya.
“Kehadiran kami bukan semata- mata menjawab apa yang menjadi keresahan mahasiswa tapi untuk menyelesaikan juga, Alhamdulillah banyak aspirasi yang masuk. Kesalahan kami dari ormawa tidak menetapkan deadline penyelesaian masalahnya, ga semua permasalahan, tapi masing- masing masalah pasti ada skala prioritas mana yang paling urgent,” Tegasnya.
Selaras dengan Naja, Kafi, ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Fakultas Dakwah, melalui anggotanya menanyakan kejelasan masalah yang terjadi akan diselesaikan dalam kurun waktu kapan dan apakah menjamin mahasiswanya.
“Estimasi penyelesaian dari problem personal atau internal Fakda butuh berapa minggu atau berapa bulan. Kemudian apakah bisa menjamin ajaran baru besok berapa permasalahan yang sudah selesai, transparasi progres akankah diberikan kepada kami mahaiswa? entah melalui ketua dema maupun ketua sema,” Ujarnya.
Menanggapi hal itu, Pak roviin selaku wakil dekan menyampaikan semua permasalahan akan ditindak lanjuti melalui tahapan dan proses yang berkaitan dengan anggaran atau tidak.
“Terkait deadline tentu kita sampaikan progresnya, seperti periode kemarin. Ngga rahasia pasti disampaikan entah tentang sarana prasarana, atau akademik. Tentu gabisa 100 persen sempurna, harus melalui tahapan- tahapan mana yang bisa segera tindak lanjuti mana yg butuh proses yang berkaitan dengan anggaran,” Ucapnya.
oleh: vallerina

Comments
Post a Comment