AUDIENSI FAKULTAS DAKWAH : MENCARI JALAN TENGAH MASALAH AKADEMIK
Salatiga, 8 September 2025 - Pertemuan antara audiensi pengelola dan ormawa fakultas dakwah yang di gelar di gedung fakultas dakwah tepatnya di ruang rapat ini berfokus pada penanganan kekhawatiran terkait penugasan kelas dan layanan akademik di Fakultas. Diskusi dibuka dengan pengenalan dari pimpinan fakultas yang mengakui adanya tantangan komunikasi antara pihak administrasi dan mahasiswa.
Dekan fakultas dakwah dalam sambutan nya menyampaikan "Komunikasi antar pengelola dan dari mahasiswa bagaimana pengelola bisa menjalankan dan melayani apa yang selama ini melayani pendidikan akademik demikian juga mahasiswa bagaimana bisa memahami yang selama ini di kerjakan oleh kami sebagai pelayan akademik."
Masalah utama adalah penggabungan mahasiswa dari Kelas E ke Kelas D atau yang lain nya dalam penempatan kelas, yang menimbulkan kebingungan dan ketidakpuasan. Para mahasiswa melaporkan bahwa ketika mereka mencari penjelasan dari layanan akademik, jawaban yang mereka terima kurang memuaskan, bahkan disarankan untuk mengambil cuti akademik dari pada menyelesaikan keluhan mereka.
Staf akademik, Bu Wati, menjelaskan bahwa pengaturan kelas dilakukan berdasarkan jumlah input mata kuliah. Pengurangan kelas dari 5 menjadi 4 terjadi karena jumlah mahasiswa yang input lebih sedikit daripada yang diperkirakan. "Memang dari pihak akademik dalam menentukan kelas itu berdasarkan mahasiswa yang melakukan krs dan itu sudah sesuai dengan panduan akademik fakultas dakwah." ujarnya
Pihak administrasi mengakui adanya kesenjangan komunikasi, namun menegaskan bahwa keputusan mereka sudah sesuai dengan pedoman akademik yang berlaku.
Perwakilan DEMA (Dewan Eksekutif Mahasiswa) menyatakan keprihatinan mereka mengenai cara penanganan situasi tersebut dan bagaimana masalah itu meluas ke media sosial. Pimpinan fakultas, termasuk Ketua program studi, mengakui perlunya memperbaiki saluran komunikasi dan menegaskan pentingnya menyelesaikan masalah secara internal sebelum dibahas secara terbuka.
Pertemuan berakhir dengan saling memaafkan dan komitmen untuk memperbaiki komunikasi antara pihak administrasi dan mahasiswa. Kedua pihak sepakat menggunakan jalur resmi dalam menyampaikan masalah di masa mendatang dan menghindari penyebaran isu melalui media sosial.
oleh: devisi jurnalistik

Comments
Post a Comment